PENGELOLAAN TERPADU DAN TERKENDALI PROLANIS DM-HT (PEDULI PROLANIS DM-HT)

           Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian.

    Pada tahun 2020 berdasarkan keluaran aplikasi Pcare di UPTD. Puskesmas Banjarangkan I jumlah pasien terdiagnosis DM sebanyak 411 orang sedangkan jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang terdiagnosis hipertensi mencapai 1375 orang. Hipertensi sendiri menjadi 5 besar penyakit terbanyak pada tahun 2019. Untuk meningkatkan capaian angka RPPT HT dan RPPT DM dan ​​​​​​​Menurunkan angka komplikasi akibat penyakit DM dan HT, UPTD. Puskesmas Banjarangkan I melaksanaan kegiatan PEDULI PROLANIS DM HT .

Kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan visi misi dan motto UPTD Puskesmas Banjarangkan I serta 7(tujuh) dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan. Kegiatan dilaksanakan dengan cara sebagai berikut

    1. Kegiatan persiapan dengan melaksanakan validasi data prolanis dan pembuatan administrasi dan sistem yang diperlukan serta sosialisasi dengan melaksanakan pertemuan dengan pihak terkait
    2. Melakukan pemantauan terhadap pasien PROLANIS DM-HT yang tidak datang untuk kontrol rutin dengan aplikasi PEDULI PROLANIS DM-HT
    3. Penatalaksanaan pasien Prolanis DM-HT dengan pendekatan kedokteran keluarga
    4. Melakukan tindak lanjut dengan menghubungi contact person via WA atau telpon langsung pasien bersangkutan atau melakukan kunjungan rumah yang dilaksanakan oleh program P2PTM dengan berkoordinasi dengan upaya lain yang diperlukan
    5. Penyediaan obat pasien prolanis PRB dengan bekerjasama dengan Apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan